Dari
beberapa situs makam buyut yang ada di Desa Rajawangi Kecamatan Leuwimunding, salah
satunya adalah makam dari Mbah Buyut Indrawangi. Makam ini berada di dalam
sebuah cungkup yang persisnya
terletak di Kampung Nunuk Desa Rajawangi. Lokasinya yang cukup menjorok ke
dalam dan melewati gang yang hanya cukup dilewati satu motor membuat situs
makam ini jarang diketahui orang, bahkan masyarakat desa sendiri, hanya
orang-orang sepuh saja yang masih
cukup mengetahui akan keberadaannya.
Awalnya
makam ini hanya selayaknya makam-makam tua biasa, akan tetapi 5 tahunan yang
lalu tepatnya tahun 2014 ada seorang pengusaha rotan dari Desa Rajawangi yang
bernama Hj. Lili tergerak hatinya untuk merehab/merenovasi makam tersebut,
sebagai bentuk syukur atas limpahan rejeki dari yang maha kuasa pada kelancaran
usahanya.
Tidak
ada yang tahu persis bagaimana silsilah garis keturunan dari Mbah Indrawangi
ini, bahkan Madhudi yang sudah lebih dari 10 tahun menjadi kuncen di
sana pun mengakui akan hal itu. Hanya saja menurut penuturan turun temurun dari
orang tua Madhudi, Mbah Buyut Indrawangi ini merupakan tokoh penyebar syiar
ajaran Islam yang tertua di Desa Rajawangi yang datang dari Cirebon, tepatnya daerah
Lemah Wungkuk.
Di
lokasi pemakaman tersebut Mbah Buyut Indrawangi tidaklah sendirian, di sebelah
barat cungkup juga terdapat satu lagi
makam yang dipercaya merupakan makam dari Mbah Buyut Zakaria, beliau merupakan
kawan seperjuangan dari Mbah Buyut Indrawangi dalam menyebarkan syiar Islam di
Rajawangi. Di samping makam ini terdapat sebuah pohon yang menurut Madhudi
ukurannya tidak pernah berubah, meskipun usianya mungkin sudah ribuan tahun.
Pohon itu bernama Jalitri, yang mana saat ini keberadaanya sudah langka.
Untuk
mengenang jasa dari Mbah Buyut Indrawangi, setiap setahun sekali pada tanggal
15 bulan Sya’ban, masyarakat sekitar menggelar acara mieling yang merupakan bahasa Sunda dari kata mengingat. Masyarakat
akan berduyun-duyun datang memadati cungkup
dengan membawa aneka hidangan jamuan yang nantinya akan dinikmati bersama-sama
setelah pembacaan tahlil kepada Buyut Indrawangi.
Warga
sekitar setiap akan mengadakan hajat tidak pernah lupa untuk berziarah terlebih
dahulu ke makam ini, sebagai bentuk permohonan diberikan kelancaran oleh Allah
SWT melalui wasilah yang dibawa oleh
Mbah Buyut Indrawangi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar